Newton, Komposisi Cahaya dan Gravitasi
17.26
A.
Isaac Newton.
Isaac Newton adalah ahli fisika, matematika,
astronomi, kimia, dan ahli filsafat yang berasal dari Inggris. Newton lahir pada 4 Januari 1643 di
Wolllstrope, Lincolnshire. Ayahnya
adalah seorang petani dan meninggal tiga bulan sebelum Newton lahir. Dua tahun
kemudian ibunya menikah lagi dan meninggalkan Newton bersama neneknya.
Newton adalah anak yang pintar. Awalnya Newton bersekolah di sekolah desa ,
namun kemudian ia pindah ke sekolah yang lebih baik di Grantham dimana disana
ia menjadi murid dengan peringkat atas.
Sejak usia 12 hingga 17 tahun dia
mengenyam pendididkan di sekolah The Kings School yang terletak di Gratham. Keluarganya sempat mengeluarkan Newton dari
sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton
terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya dan pada akhirnya setelah meyakinkan
keluarganya dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat
menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Pada tahun 1661 Newton melanjutkan pendidikannya ke
Cambridge University. Namun pada bulan
Oktober 1665, sebuah epidemic wabah universitas dipaksa untuk menutup dan
Newton kembali ke Woolsthrope.
Pada tahun 1670 sampai 1672, Newton memberikan
pelajaran tentang optic. Pada
tahun 1687 dengan bantuan temannya Edmond Halley, newton menerbitkan karya
tunggal terbesarnya, “Philosophiae Naturalis Principia Mathematical” (Prinsip
Matematika Filsafat Alam). Karyanya ini
menjelaskan tentang hukum gravitasi dan tiga asas pergerakan, yang mengubah
pandangan orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad kedepan dan menjadi
dasar dari ilmu pengetahuan
modern.
Newton meninggal pada 31 Maret 1727 dan dimakamkan
di Westminster Abbey. Berikut ini daftar
karya Newton:
1. Method
of Fluxion (1671)
2. De
Motu Corporum (1684)
3. Philosophiae
Naturalis Principa Mathematica (1687)
4. Opticks
(1704)
5. Reports
as Master of the Mint (1701-1725)
6. Arithmetica
Universalis (1707)
7. An
Historical Account of Two Notable Coruptions of Scripture (1754)
B.
Komposisi Cahaya
Cahaya :
Gelombang atau Partikel ?
Cahaya termasuk unsr
fisik yang penting. Upaya untuk memahami
cahay tidak hanya dimulai dari abad ke 19.
Orang Yunani kuno percaya bahwa mata manusia memancarkan seberkas sinar
sewaktu melihat.
Ilmuwan Abu Ali Hasab Ibn Al-Haithan (965-sekitar
1040) menyatakan bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya,
mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap
titik yang masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat dilihat. Sedangkan cahaya lain yang mengenai mata
tidak secara tegak lurus tidak dapat dilihat.
Huygens dalam bukunya Traite de la Lumiere (telaah
cahaya) yang terbit pada tahun 1690 membayangkan cahaya seperti gelombang. Inilah pernyataan tentang cahya yang
pertama. Hipotesa gelombang ini hanya
bertujuan untuk mencati penjelasan geometris tabiat cahaya (miisalnya memantul
dan membias). Gelombang yang dibayangkan
Huygens adalah gelombang longitudinal bukan gelombang transversal. Selain itu, gelombang Huygens tidak periodic,
Huygens sengaja membuatnya demikian untuk menghindari gangguan diantara dua
sinar yang menyilang. Gagasan ini
disusun tanpa data hasil eksperimen sama sekali. Walaupun demikian Huygens telah menggalang
kubu yang cukup berpengaruh dalam perdebatan tentang cahaya.
Descatres mengangkat kembali gagasan Huygens di
Perancis. Ia membayangkan chaya sebagai
getaran dalam eter. Descartes tidak
banyak menguji dugaannya dan ia tidak tahu perbedaan antara fakta dan dugaan
kontras dengan Newton yang dapat membedakan keduanya dengan jernih.
Cahaya pertama kali dibahas secara rinci oleh
Newton. Pendirian Newton yang oleh
pengikutnya ditafsirkan sebagai teori partikel, kemudian menjadi dogma selama
seabad lamanya. Pengertian partikel
nantinya diserang oleh teori gelombang Young dan Fresnel pada awal abad ke-19.
Optik
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika.Semasa periode ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna,serta lensa dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih.
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika.Semasa periode ini, ia menginvestigasi refraksi cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna,serta lensa dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi cahaya putih.
Dia juga menunjukkan bahwa cahaya berwarna tidak
mengubah sifat-sifatnya dengan memisahkan berkas berwarna dan menyorotkannya ke
berbagai objek. Newton mencatat bahwa tidak peduli apakah berkas cahaya
tersebut dipantulkan, dihamburkan atau ditransmisikan, warna berkas cahaya
tidak berubah. Dengan demikian dia mengamati bahwa warna adalah interaksi objek
dengan cahaya yang sudah berwarna, dan objek tidak menciptakan warna itu
sendiri. Ini dikenal sebagai teori warna Newton.
Dari usahanya ini dia menyimpulkan bahwa lensa
teleskop refraksi akan mengalami gangguan akibat dispersi cahaya menjadi
berbagai warna (aberasi kromatik). Sebagai bukti konsep ini dia membangun
teleskop menggunakan cermin sebagai objektif untuk mengakali masalah tersebut.
. Pengerjaan rancangan ini, teleskop refleksi fungsional pertama yang dikenal,
yang sekarang disebut sebagai teleskop Newton melibatkan pemecahan masalah
bagaimana menemukan bahan cermin yang cocok serta teknik pembentukannya. Newton
menggosok cerminny sendiri dari komposisi khusus logam spekulum yang sangat
reflektif, menggunakan cincin Newton untuk menilai mutu optika teleskopnya.
Pada akhir 1668 dia berhasil memproduksi teleskop pantul pertamanya. Pada tahun
1671 Royal Society meminta demonstrasi teleskop pantulnya. Minat mereka
mendorongnya untuk menerbitkan catatannya, On Colour (Tentang Warna), yang
kemudian dikembangkannya menjadi Opticks.
Ketika Robert Hooke mengkritik beberapa gagasan
Newton, dia begitu tersinggung sehingga dia menarik diri dari depan publik.
Newton dan Hooke berkomunikasi singkat pada tahun 1679-1680, ketika Hooke, yang
ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society, menulis surat yang
dimaksudkan untuk memperoleh sumbangan dari Newton untuk penerbitan Royal
Society, yang mendorong Newton untuk menyelesaikan bukti bahwa orbit elips
planet merupakan hasil dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik dengan kuadrat
vektor jari-jari (lihat hukum gravitasi Newton) dan De motu corporum in gyrum).
Namun hubungan kedua ilmuwan tersebut umumnya tetap buruk sampai saat kematianHooke.
Newton berargumen bahwa cahaya terdiri dari partikel
atau corpuscles, yang direfraksikan dengan percepatan ke dalam medium yang
lebih rapat. Dia condong kepada teori gelombang seperti suara untuk menerangkan
pola berulang pemantulan dan transmisi oleh film tipis (Opticks Bk.II, Props.
12), tapi masih mempertahankan teori 'fits' yang menentukan apakah corpuscles
dipantulkan atau diteruskan. Para fisikawan kemudian lebih menyukai teori
gelombang murni untuk cahaya untu menjelaskan pola interferensi, dan fenomena
umum difraksi. Mekanika kuantum, foton, dan dualisme gelombang-partikel dewasa
ini hanya memiliki kemiripan sedikit saja dengan pemahaman Newton terhadap
cahaya.
Pada tahun 1704 Newton menerbitkan Opticks, yang
menguraikan secara terperinci teori korpuskular tentang cahaya. Dia menganggap
cahaya terbuat partikel-partikel (corpuscles) yang sangat halus, bahwa materi
biasa terdiri dari partikel yang lebih kasar, dan berspekulasi bahwa melalui
sejenis transmutasi alkimia "mungkinkah benda kasar dan cahaya dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ... dan mungkinkah benda-benda menerima
aktivitasnya dari partikel cahaya yang memasuki komposisinya?" ("Are
not gross Bodies and Light convertible into one another, ...and may not Bodies
receive much of their Activity from the Particles of Light which enter their
Composition?" ( Newton juga membangun bentuk primitif generator
elektrostatik gesek, menggunakan bulatan gelas (Optics, 8th Query).
Di dalam artikel berjudul "Newton, prisms and
the 'opticks' of tunable lasers diindikasikan bahwa Newton dalam bukunya
Opticks adalah yang pertama kali menunjukkan diagram penggunaan prisma sebagai
pengekspansi berkas cahaya. Dalam buku yang sama dia memerikan, lewat diagram,
penggunaan susunan prisma berganda. Sekitar 278 tahun setelah diskusi oleh
Newton, pengekspansi prisma berganda menjadi pokok dari pengembangan laser
tertalakan lebargaris sempit. Penggunaan prisma pengekspansi berkas ini
berakibat terhadap pengembangan teori dispersi prisma berganda.
C.
Gravitasi
a.
Sejarah
Gravitasi
Aristoteles percaya kalau benda yang
lebih berat akan jatuh lebih cepat dari yang lebih ringan. Ini tentu anggapan yang masuk akal bila
memegang sebuah bulu di satu tangan dan batu di tangan lainnya dan menjatuhkan
secara serentak dari satu ketinggian, maka batu akan menimpa jari-jari kaki
terlebih dahulu. Ini tentu saja karena
hambatan udara, namun bagi Aristoteles itu jelas kalau benda berat jatuh lebih
cepat.
Karya modern pada teori gravitasi
dimulai dengan karya Galileo Galilei di akhir abad ke 16 dan awal abad ke
17. Dalam percobaan terkenalnya ia menjatuhkan
bola-bola dari menara pisa, dan kemudian dengan pengukuran yang teliti pada
bola yang turun pada sudut tertentu, Galileo menunjukkan kalau gravitasi
mempercepat semua benda pada tingkat yang sama.
Ini adalah kemajuan besar dibandingkan keyakina Aristoteles kalau benda
berat jatuh lebih cepat. Galileo dengan
benar mengatakan bahwa hambatan udara adalah alasan mengapa benda yang ringan
jatuh lebih lambat dalam sebuah atmosfer.
Karya Galileo memacu perumusan teori gravitasi Newton.
Banyak kisah yang menceritakan bahwa
Newton mendapatkan rumus tentang teori gravitasi dari sebuah apel yang jatuh
dari pohon. Dikisahkan bahwa suatu hari
Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat itu sebuah apel jatuh dari
pohon tersebut. Dengan mengamati apel
yang jatuh, Newton mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik
apel tersebut jatuh ke bawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan
nama gravitasi.
b.
Hukum Gerak
Newton
Isaac Newton menyadari bahwa
matematika adalah cara untuk menjelaskan hukum-hukum alam seperti gravitasi,
dan membuat beberapa rumus untuk menghitung “pergerakan benda” dan “gravitasi
bumi”. Gravitai adalah kekuatan yang membuat suatu benda selalu bergerak jatuh
ke bawah. Dengan tiga prinsip dari dasar hukum pergerakan, Newton dapat
menjelaskan dan memebuktikan bahwa planet beredar mengelilingi matahari da;am
orbit yang berbentuk oval dan tidak bulat penuh. Kemudian Newton menggunakan
tiga prinsip dasar pergerakan yang sekarang ini dikenal sebagai Hukum Newton untuk
menjelaskan bagimana benda bergerak.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum
fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan
antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum
ini telah dituliskan dengan pembahasan yang berbeda-beda setelah hampir 3 abad,
dan dapat di rangkum sebagai berikut:
1. Hukum
pertama: setiap benda akan memiliki
kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada
benda tersebut. Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu beda tetap
diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan).
2. Hukum
kedua: sebuah benda dengan massa M
mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama
dengan arah gaya, dding lurus dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan
berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bias juga diartikan resultan gaya
yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linier benda
tersebut terhadap waktu.
3. Hukum
ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua
benda memiliki besar yang sama, dengan arha terbalik, dan segaris. Artinya jika
ada beda A yag member gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan member
gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya
berbeda. Hukum ini juga terkanal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut
sebgai aksi dan –F adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama
dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica, dan pertama kali
diterbitkan pada 5 Juli 1687. Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan
meneliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem. Contohnya dalam
jilid tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan
antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum ia dapat menjelaskan hukum
pergerakan planet milik Kepler.
c.
Hukum
Gravitasi Newton
Kita sudah tahu bahwa hukum Newton
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu hukum Newton I, II, III. Untuk hukum Newton I digunakan untuk kasus
benda diam atau bergerak lurus beraturan, hukum Newton II digunakan untuk kasus
benda bergerak dengan percepatan tetap, hukum Newton III( F aksi=-F reaksi).
Disamping menemukan ketiga hukum
tentang gerak, Newton juga menyelidiki gerakan benda-benda angkasa, yaitu
planet dan bulan, ia mengetahui dari hukum pertamanya bahwa harus ada gaya yang
bekerja pada bulan, sehingga bulan tetap pada orbit lingkarannya mengitari
bumi. Jika gaya ini tidak ada, maka tentulah bulan akan bergerak pada lintasan
garis lurus.
Pada saat ini juga Newton berpikir
tentang persoalan gaya tarik yang tampaknya tidak berhubungan dengan permukaan
bumi akan selalu jatuh bebas ke permukaan bumi (tanah). Hal ini tentu saja
disebabkan pada benda itu bekrja sebuah gaya tarik, yang disebut gaya
gravitasi. Jika pada suatu benda bekrja gaya, maka tentu saja gaya itu
disebabkan oleh benda lainnya (hukum Newton III). Oleh sebab itu setiap benda
yang dilepas selalu jatuh bebas ke permukaan bumi, maka Newton menyimpulkan
bahwa pusat bumi lah yang mengerjakan gaya pada benda itu, yang yang arahnya
selalu menuju pusat bumi.
Menurut cerita, ketika Newton sedang
duduk santai di taman rumahnya dan memperhatikan sebuah apel yang jartuh dari
pucuk pohon, dan bahkan pada puncak gunung, maka gaya gravitasi bumi tentulah
dapat bekerja pada bulan. Berdasarkan ide gravitasi bumi inilah Newton dengan
bantuan dan dorongan sahabatnya Robert Hooke, menyusun hukum gravitasi umumnya
yang sangat terkenal.
Dalam perkerjaannya, Newton
membandingkan antara besar gaya gravitasi bumi yang menarik bulan dan menarik
benda-benda pada permukaan bumi. Percepatan gravitasi yang dialami setiap benda
di permukaan bumi adalah 9,8 m/s2. Jarak bulan dari pusat bumi atau
jari-jari orbit bulan = 3,84x108 m, dan jarak permukaan bumi dari
pusat bumi atau jari-jari bumi = 6,4x106 m. ini berarti jarak bulan
dari pusat bumi adalah 60 x jarak permukaan bumi dari pusat bumi. Akhirnya
Newton menyimpukan bahwa besarnya gravitrasi bumi pada suatu benda F, berkurang
dengan kuadrat jaraknya r, dari pusat bumi.
Newton menyadari bahwa gaya
gravitasi tidak hanya tergantung pada jarak, tetapi juga tergantung pada masa
benda. Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika bumi mengerjakan gaya gravitasi
pada suatu benda (misalnya bulan), maka benda itu akan mengerjakan gaya pada
bumi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Newton terus berlanjut dalam
menganalisis gravitasi. Dia meneliti data-data yang telah dikumpulkan tentang
orbit-orbit planet mengelilingi matahari. Dari kumpulan data ini dia
mendapatkan bahwa gaya gravitasi yang dikerjakan matahari pada planet yang
menjga planet tetap pada orbitnya mengitari matahari ternyata juga berkurang
secara kuadrat terbalik terhadap jarak planet-planet itu dari matahari. Oleh karena kesebandingan kuadrat terbalik
ini, maka Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi matahari pada planetlah yang
menjaga planet-planet tersebut tetap pada orbitnya mengitari matahari. Selanjutnya Newton mengajukan hukum gravitasi
umum Newton yang berbunyi : Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya
tarik menarik yang besarnay berbanding lurus dengan massa masing-masing benda
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Besarnya gaya gravitasi dapat
ditulis dengan persamaan matematis:
F12=F21=F= G.m1.m2/r2
Dengan F12=F21=F=
besar gaya tarik-menarik antara kedua benda (N), G= ketetapan umum gravitasi, m1=
massa benda 1 (kg), m2= massa benda 2 (kg), r= jarak antara kedua
benda (m).
Newton juga memodifikasi hukum gerak
planet Keppler ketiga dengan teori gravitasinya, sehingga hukum ketiga menjadi:
(m1+m2)P2
= 3 (d1+d2) = 3R
Hasil modifikasi ini ternyata lebih
benar.
Teknologi
dan Perkembangan nya.
0 Response to "Newton, Komposisi Cahaya dan Gravitasi"
Posting Komentar